Menu

Jumat, 27 September 2013

puitis Lengkap

puitis Lengkap


1. SOULMATE *

Hatinya adalah hatiku
Untuknya aku bertahan
Di matanya terlihat jelas
Sejuta cinta untukku
Kekebalan hati membuatnya padam
Tak ada rasa yang terbuang
Adalah diam dalam rinduku
Dan bunga dalam tidurku
Cintaku hanyalah segelas darah
Takkan tumpah hanya karenanya
Untuknya dan untukku
Tak terlupakan
Sepanjang hidupku

2. BELALANG TUA *

Belalang tua sudah menemukan cintanya
Indah menari di tepi sungai yang mengalir
Manis menjelma dalam pucuk asmara
Cinta... Cinta... Cinta...
Sementara aku di sini
Sendiri meratapi hari
Menangis karena sepi
Menunggu seorang bidadari
Bosan!!!
Aku ingin pulang saja
Pulang ke duniaku di sana
Meninggalkan sang belalang tua
Meninggalkan cintanya
Meninggalkan ini semua
Tanpa hatiku menderita
Pulanglah cinta...

3. IN THE WORLD

Dalam keremangan hidupku
Ku bertanya pada dunia
Masih adakah tempat untukku di surga???
Hanya hati yang tidak bisa berkata
Meludah saja tak menyelesaikan masalah
Cuma cinta jawabnya
Aku ingin hidup 1000 tahun lagi
Menikmati cinta bersama kekasih
Membahagiakan alam yang tak berasa
Dalam hati aku kuatkan
Segala nafas aku tanamkan
Untuk-Nya
Dan untukku
Dunia...
 
4. DALAM PERJALANAN

Aku di sini karena cinta
Merajut benang-benang mimpi
Untuk berdua di negeri asmara
Meskipun nyatanya harapan belaka
Dalam kepergianku aku mencari
Bayangan dia dalam mata seorang hawa
Dalam penantian panjang
Dalam angan-angan
Meski terkadang jenuh menghampiri
Rasa bosan menusuk hingga palung hati
Meskipun terasa pahit di hati
Hanya karena cinta aku bertahan
Untuknya dan untukku
Untuk semua mimpi-mimpi
Dan aku akan kembali pada masa itu
Di mana akan kutagih janjinya yang dulu
Janji atas cintaku
Cinta yang terbuang

5. TANPA TANDA TANYA

Hari masih terlalu pagi untuk ditangisi
Tetapi sendu air mataku tak bisa diajak kompromi
Aku menangisi hari yang lambat berganti
Menghujat detik yang tak mau berhenti
Dendam dalam cinta tak ada rasanya
Tapi rindu dalam kesedihan tak mau berhenti
Mengiris-ngiris serabut nadi
Bagaikan duri menusuk hati
Akupun tak tahu harus bagaimana
Mengobati luka tanpa di minta
Menunggu seorang teman
Tanpa tanda tanya
Harus kuakui aku sedang menangis di kala berlari
Tetesan darah bercampur dengan keringat
Patah tulangku terbalut oleh kain
Hanya berpasrah kepada-Nya

6. DIAM DAN AKU

Diam takkan mengubah hidupku
Tapi aku tak bisa meninggalkan diam
Diam adalah sahabat terbaik bagiku
Dan hanyalah diam dan aku
Yang berbicara tentang hidupku
Aku takkan pernah meninggalkan diam
Sedetikpun!!!
Takkan pernah aku mengubah hidupku
Dan tak seorangpun yang bisa
Kecuali aku dan diam
Sampai suatu saat waktu tak tahu lagi harus berlari ke arah mana
Hanya aku dan diam yang masih setia
Menunggu waktu untuk berfikir
Menentukan ke arah mana jalan itu
Sampai kepada-Nya

7. KERAGUAN

Benang hidup telah membawaku ke sini
Ke alam yang penuh dengan misteri ini
Tali-tali hidup kerap mengekangku
Untuk melangkah maju dalam derai
Aku bersyukur
Hidupku kini lebih berwarna
Meskipun tidak dengan cintaku
Dan dengan harapan aku masih menanti
Dalam buaian mahkluk-mahkluk surga
Terus kupanjatkan
Aku ingin mati dalam sebuah misteri
Tentunya dalam sebuah rumah impian
Di mana pada waktu itu
Aku t’lah bisa membahagiakan mereka
Mereka yang menanti keberhasilanku
Meskipun aku ragu akan hal itu

 8. TERKADANG

Kadang aku merasa
Bahwa dia tak akan pernah bisa
Membukakan pintu hatinya untukku
Tapi terkadang
Sepertinya dia ingin aku terus menemaninya
Untuk menumpahkan segala keluh kesahnya
Kadang-kadang memang aku pikir
Aku ini terlalu bodoh
Terlalu mudah untuk dia manfaatkan
Tetapi dalam alam sadarku
Aku yakin, kadang-kadangku lah yang membuat
Aku tegar sebagai pejantan
Lemah seperti pujangga
Dan setia layaknya romeo pada julietnya
Dan satu hal yang harus kau tahu
Aku bisa saja mati karena julietku
Itu semua kulakukan karena cinta

9. BODOH

Yang pergi biarlah pergi
Jangan pernah kau tangisi kepergiannya
Hidup akan terus mengalir
Menemui jalan yang t’lah ditakdirkan
Untuk diriku dan untuk-Nya
Tak kan kubiarkan kebodohanku
Mengalahkan seluruh imanku
Meruntuhkan segala takdirku
Karena kutahu
Dipenghujung jalanku kelak
Aku akan menemukan jawaban
Dari segala pertanyaan
Death!!!

10. PERTANYAAN

“ Ketika kebebasan dipertanyakan,
masih adakah yang tersisa dari keadilan??? “
Aku masih saja berteriak lantang
Tentang perkara yang tak ada habisnya
Ku suarakan seluruh isi hati
Hanya untuk suatu pertanyaan bodoh
Percuma berteriak lantang
Haruskah ku berdesah lirih?
Menentang keadilan mereka
Keadilan yang kuanggap sebagai tai kucing
Ada kalanya seorang dalam kegundahan
Tapi aku akan menerobosnya
Biarlah ini menjadi suatu kepercayaan
Yang akan kupegang teguh tanpa balutan cinta
Dan aku akan terus berteriak
Lantang hingga memecah keheningan
Sampai air mata tak lagi mengalir
Dan hingga tetes darah terakhir

11. INSPIRASIKU

Seperti burung yang berterbangan ke langit jingga
Seperti itulah perasaan yang menaungi hatiku kini
Mimpi yang telah lama terpendam di dasar hati
T’lah terobati seiring hadirnya diri-Mu
Aku dan langit memang jauh berbeda
Tetapi perbedaan itulah yang membuatku kaya
Kaya akan imajinasi
Dan inspirasi negeri khayalan
Senandung lagu cinta terdengar merdu
Mengiringi langkah gontai sang penari
Tatapannya begitu tajam
Hingga mataku tak mampu menatapnya
Beriring gerimis yang memanggil
Usai sudah segala penantian
Tinggallah kini angan yang hilang
Menepis asa yang kian menjelang

12. AYU

Oh, cintaku kembali bersemi
Menusuk hingga palung hati
Tetapi kali ini dengannya
Dia yang baru ku kenal
Ayu parasnya
Kecantikannya membuatku silau
Ayu namanya
Tatapannya menyiratkan berjuta arti
Namun susah sungguh
Dari dulu aku selalu begini
Begitu sulit untuk kuungkapkan
Betapa aku sangat, sangat, sangat
Mengaguminya
Sepertinya ku t’lah jatuh cinta
Jatuh cinta pada pandangan pertama

13. MY DREAM

Sebuah mimpi telah terukir
Terbayang indah dalam benakku
Seakan tak ada yang menepis
Bahwa mimpiku terlalu sempurrna
Begitu juga dengan bulan
Dia tidak merasa mengelilingi bumi
Tapi sinarnya dapat menerangi seluruh bumi
Hingga nelangsa manusia dibuatnya
Ada kalanya seseorang perlu bermimpi
Tentang apa saja yang ia inginkan
Atau sekedar menapakkan kaki di bulan
Dan meretaskan seuntai harapan
Tetapi kita takkan tahu
Sampai di mana mimpi kita dibawa
Hingga anai-anai meliputi bumi kah?
Atau terdengar lonceng tanda kehancuran?
Yang pasti tak selamanya
Mimpi dapat menembus kenyataan

14. STRESS !!!

Belum pernah kurasakan ketakutan yang mendalam seperti saat ini
Ketakutan akan sesuatu atas sgala akibat dari perbuatanku
Mungkin karena keadaan yang membuat tautku separah ini
Sehingga cinta dan persahabatan pun tak dapat mewarnai hari lagi
Tekanan-tekanan dalam hidup t’lah sering mebuat hatiku tegar
Tetapi tekanan kali ini seolah ingin berkata bahwa aku adalah lemah
Sgala keberanian pun luntur seiring tangis yang tak tertahankan
Dan tawa yang semakin pudar dalam lautan waktu yang terus berjalan

15. TENTANG CINTAKU

Aku belajar tentang segala hal dari alam
Pengalaman menempaku hingga setegar batu karang di lautan
Semua misteri alam slalu kucoba pecahkan
Bahkan hingga kakiku berada di kepala
Mengenai hidup
Hanya satu hal yang tak dapat kumengerti
Lagi-lagi mengenai cinta
Cinta... Cinta... Cinta...
Satu hal yang kutahu tentang cinta
Ia selalu datang kapan saja
Tanpa diminta
Dengan tanda tanya
Cintaku memang sedang gundah gulana
Hingga sekarang hanya dua cinta yang masih membekas dalam hatiku
Satu untuknya
Dan satu lagi pastinya untuk mereka

16. TOLONGLAH

Dia adalah matahari dalam gelap malamku
Pujaan hati para dewa langit kelam
Junjungan dan tetesan darah tak’kan pernah mampu untuk menukar indah tatapan tajam matanya
Tatapan yang penuh dengan jutaan misteri
Sedangkan aku di sini
Orang yang slalu memimpikannya setiap malam
Bagaikan cahaya bulan di siang pekat
Takkan pernah mampu menyinari alam yang sedang luka
Yang telah melukai cinta tulus ini
Setan dari neraka mungkin sedang berbahagia
Melihat aku yang hanya terpana
Meratapi kelamnya kisah cintaku
Bahkan redupnya kisah hidupku
Kepada siapa aku harus mengadu?
Kalau tidak kepada-Nya

17. MONSTER

Rasa benci t’lah merasuk jiwaku
Kegalauan hati kian memuncak
Seakan menyiratkan pertanda
Bahwa aku adalah monster berkedok manusia
Titian lirih desah menderu
Teringat cinta yang telah membisu
Aku dan dirimu telah melibatkan dia
Dan aku mencari korban selanjutnya
Dalam kegamangan sendu air mataku
Terbesit pertanyaan
Apakah kau mencintaiku???
Seperti aku mengorbankan sgalanya untukmu
Karena ku tahu
Kau adalah alasan untukku bertahan
Di sini
Di tanah pujaan ini
Bukan untuk mereka
Ataupun untuk jahanam di sana
Tetapi untukmu
Cintaku
18. HARI KEMATIANKU
Aku t’lah dikucilkan oleh dunia
Tetapi bukan karena ulah ku
Keadaan yang memaksaku begini
Dan alam tak pernah menertawaiku
Dunia t’lah berbalik 180°
Hanya tinggal menghitung jari saja
Kenyataan akan terjadi
Di mana sangkakala akan memecah keheningan
Di saat itu aku t’lah bersiap mati
Meninggalkan dunia yang kuimpikan
Dan t’lah kubayangkan saat itu
Aku melambaikan tangan tanda perpisahan
Jari jemari tak mampu lagi menulis
Hanya air mata yang mengalir
Menangisi kenangan masa lalu
Mengenai misteri tiada arti
19. PANGERAN DUNIA MIMPI
Berkelana adalah tugasku
Mencari cinta sejati adalah mimpiku
Meraih sejuta mimpi adalah berat bagiku
Tapi aku tetaplah pangeran dunia mimpi
Dengan bekal seadanya
Aku berkelana berkeliling nirwana
Mengitari langit yang kian mendung
Hingga nafas kadang terengah-engah
Jengah aku melihat bumi
Isinya tak ubah sampah di lautan
Tak sedikit pun sesal di hati
Karena hidup tak perlu ditangisi
Bagai air yang mengalir
Itulah pedoman hidupku
Tak kurasa apa yang kuhadapi
Hanya berpasrah sampai pada-Nya
20. ADAM
Oh.. Setan itu t’lah mengusirku dari surga
Betapa kini aku sendiri di bumi
Meratapi kesalahanku di masa itu
Aku terpana melihat mahkluk asing di bumi
Begitu anah kurasa
Dan hampir membuatku gila
Wahai Tuhan
Aku butuh seorang pendamping hidup
Teman di kala susah dan senang
Tempat kucurahkan rasa dan asa
Adakah ia akan datang Tuhan?
Kapankah ia akan datang Tuhan??
Tolonglah...
Jika terus sendiri seperti ini
Mungkin aku akan mati bunuh diri
Meratapi kebodohanku waktu itu
Antara aku dan dia
Dan tentunya ada Engkau di situ
21. KUAT
Jika kau kecil dan kuat
Jadilah seperti batu kerikil
Yang tetap tegar meski terdampar di lautan
Jika kau besar dan kuat
Jadilah seperti baja
Yang takkan goyang meski diterpa badai
Aku adalah yang kecil dan lemah
Tetapi aku akan menjadi racun
Yang dapat membungkam jutaan mulut manusia
Bagi kalian yang kecil dan lemah
Jadilah seperti aku
Jangan pernah kau berpatah arang
Karna hidup akan menuntunmu
Melewati suratan nasib
Yang memang kadang mengesalkan
22. LOOSER
Tak ada sedikitpun keraguan akan cintaku
Cinta yang begitu tulus kupersembahkan untukmu
Cinta yang hanya memberi
Tanpa ku berharap untuk menerima
Senyuman polos para penghuni surga
Kadang membuatku merasa tersindir
Betapa aku kuatkan nafas untuk tetap pada pendirianku
Yaitu selalu mencintaimu
Derai berai air mata pun tak kupedulikan
Hanya karena cintaku
Apalagi hanya tetesan darah
Itu hanya kerikil kecil bagiku
Aku tetaplah aku
Mungkin sedikit angkuh
Dan kadang perlu sedikit kelicikan
Karena angkuh dan kelicikankulah
Aku slalu kalah dalam cinta
23. LIFE IS STRUGGLE
Dalam hidup kau perlu berkata sesuatu
Berjuang !!!
Kata itu tak boleh lepas dari nafasmu
Aku pernah melihat seoran buta
Terus berjuang dalam dunianya
Untuk menjadi malaikat di surga
Bahkan aku pernah menyaksikan
Seorang rela mati untuk cintanya
Dan bertahan hidup karena janjinya pada kekasih
Dalam hidup kau tak perlu berkata
Aaaakh...
Kata itu akan membawamu ke dalam neraka
Menyesatkanmu seperti orang buta
Dan bahkan membunuh dirimu secara perlahan
Resapilah...
24. PERTANDA
Oh Tuhan, apakah ini?
Mengapa mimpi itu harus terukir?
Adakah ia sebuah pertanda?
Ataukah sebagai peringatan?
Oh Tuhan, aku mohon
Tolong berikan aku kekuatan
Dan tentunya juga pada cintaku di sana
Yang t’lah memuncak rasa rindunya padaku
Apakah semua akan terjadi?
Bagaimana dengan cintaku??
Oh Tuhan, kembalikanlah imanku
Namun bila itu terjadi
Jagalah selalu cintaku di sana
Jangan biarkan ia menangisi kepergianku
Bahagiakanlah mereka untukku!!!
Kabulkanlah permintaanku
25. PERASAANKU
Kerinduan yang mendalam pada seseorang
Sangatlah menyiksa diri
Dalam diam kau tersiksa
Dalam tawa akau menangis
Akupun kini merindukan seseorang
Yang dalam diamnya aku tertawa
Dan dalam tawanya kucoba tuk diam
Ya..
Dialah cintaku
Yang kini sedang terbaring lemah
Bersama pujaan hatinya
Sementara aku di sini
Masih menantikannya yang sendiri
Tanpa perlu membicarakannya
Ataupun mendendaminya
Tinggallah hampa dan aku kini
Mencoba telusuri gelapnya sepi
26. SUATU PENGHARGAAN
Ketika penghargaan menghampirimu
Apalah yang bisa kau rasakan selain bahagia
Dan perasaan itulah yang menyelimuti hatiku kini
Penghargaan dari orang yang slalu kutunggu kehadirannya
Yang dengan denyut jantungnya aku hidup
Yang dengan canda tawanya aku bahagia
Hanya karenanya...
Lama sudah kunanti suara itu
Lemah desah membara
Membakar hatiku
Dan tak tertahankan rasa yang tertumpah
Kini aku tinggal berharap
Malaikat kecil datang padaku
Menjemput pundi-pundi cintaku
Dan dengan busur panahnya
Ia membidikkan cintaku
Tepat di jantung hatinya
27. DI TEMPAT ITU
Matahari pagi muncul kembali
Setelah sekian lama pergi meninggalkan bumi
Karena terbunuh mendung yang berapi
Kini ia membawakan terangnya
Memancarkan kebahagiaan melalui sinarnya
Hingga terpana aku melihatnya
Tapi matahari kini tak seindah dulu
Di tempat itu
Di mana aku selalu tertawa karenanya
Kini ia hanya hingap sebentar
Tetapi pergi lagi bersama lukaku
Dan menghunuskan sinar tajam
Aku ingi pergi ke masa itu
Di tempat itu
Bersama matahari yang dulu
Yang slalu membawa ceria di hati
28. GELAP
Oh kau cintaku penjaga hatiku
Tapi aku pecundang
Karena dia pemenangnya
Aku tak bisa berkata apa-apa lagi
Karena kau t’lah memilihnya
Aku sungguh tak mengerti
Jalan pikiranmu yang sesungguhnya
Oh kau cintaku penerang malamku
Tapi aku t’lah kalah
Dan bertekuk lutut di hadapannya
Meskipun sekejap kutatap matamu
Dan kau pun pergi
Meninggalkan sejuta pertanyaan
Yang penuh dengan misteri
Oh cintaku
Kini aku hanya bisa terdiam
Terpuruk bersama sepi
Dan penuh kegundahan
29. NYANYIAN ALAM
Tenang langkah penari mengiringi jari-jemari yang takkan pernah berhenti
Mengitari semua sisi dalam matahari yang menyinari bumi
Adakah rembulan akan melukiskan wajahnya dalam pekat malam?
Berenang dalam kolam surga yang tek berujung kelam
Nyanyian waktu juga tak mau kalah mendampingi
Dalam setiap detak, lukisan pagi akan menghantuiku
Dan semua yang terluka oleh tajamnya duri mawar ini
Mata tak akan pernah bicara
Karena dia hanya sebuah saksi bisu mengenai setetes harapan
Derai kaum neraka
30. PERUMPAMAAN
Andai aku dapat memilikinya
Dunia akan kubagi menjadi dua
Satu bagian untukku
Dan satu bagian lagi untuknya
Aku akan terus memandangnya
Meskipun dari kejauhan
Bukan apa-apa, itu hanyalah perumpamaan
Betapa aku sangat mencintainya
Dan aku tak mau melukainya
Bukankah terlalu dekat akan melukai cinta?
Lebih baik begini
Yang jauh lebih nelangsa
Dan bukan apa-apa
Itu hanyalah perumpamaan
31. APAKAH INI ?
Oh Tuhan, ada apa dengannya?
Mengapa ia siksa aku seperti ini?
Apa salahku Tuhan?
Setetes hujan jatuh ke bumi
Memecah batu menjadi darah
Gelisah kumemikirkannya
Aku dan dia kini menjadi dua
Aku tak tau apa benar ku salah
Atau dia yang tak bisa mengalah?
Dan kini aku t’lah menyerah
Untuk mengerti dirinya lagi
Aku t’lah merelakan sgala yang t’lah kuberi
Terbang bersama luka yang menyayat hati
Bersama angkuh ia menangis
Menyesali hidup yang terus begini
Oh Tuhan, apakah ini?
32. KINI
Aku t’lah salah melangkah
Menjauhi ruang yang kuimpikan
Membuatku masuk dalam gelap
Gelap yang penuh dengan warna
Teladanku t’lah menjauh
Bagaikan gunung es yang mencair
Mendekati kehancuran yang nyata
Tepat di depan mataku
Bagaimana ku harus menjalaninya?
Sedangkan setengah hatiku t’lah bermimpi
Tuk bersama mereka di seberang nirwana
Istana sutra para pujangga
Adalah aku yang s’lalu pilu
Meratapi alur nurani yang tak bertepi
Dan penuh dengan caci maki
Serta sejuta topan badai yang menanti
33. LOVE
Dalam hidup ada hal-hal yang tidak harus diungkapkan dengan kata-kata
Karena begitu dekap hati memeluknya
Andaikan bintang ini adalah bintangku
Maka akan ku dekap erat dia dalam hatiku
Meski tak terungkap lewat bibirku
Dalam segala keadaan yang serba menunggu
Cinta merupakan sesuatu yang sangat membantu
Meskipun tidak begitu dengan hatiku
Cukuplah ku menunggu dengan cintaku
Sebagai pengejawantahan dari hidupku
Terlalu rindu...
Aku padamu...
Hanya kamu...
In the lost dream...
Love
34. ANGIN BULAN JUNI
Fiuuuuhhh...
Angin dingin bulan Juni
Seolah menjadi saksi atas cintaku
Yang tampak begitu dingin
Untuk sekedar menanggapimu
Aku bukan tak mau mendekap tubuhmu
Melindungimu dari dinginnya hujan
Seperti yang pernah kulakukan
Dulu padamu
Tapi cemburu ini sungguh membakar
Hati dan jantungku
Tak ada yang ingin kulakukan
Selain akan membunuhnya
Dan seperti biasa
Aku slalu mengalah
Hanya untukmu yang mencintainya
Aku rela mengurungkan niatku
Untuk memutus urat nadinya
35. PENGKHIANATAN
Jerit tangisan malam mempesonaku
Hingga begitu ringan kakiku melangkah
Menuju lubang penuh gelap yang tak bertepi
Hanya berbatas pandang akan tembok keangkuhan
Hidup seakan ingin menjebakku
Menenggelamkanku dalam cinta yang sengsara
Semua bidadari yang kucintai
Dengan bangga mengoyak-ngoyak hatiku
Terlalu lama ini terjadi
Hingga begitu terasa dalam nadi
Tiap tetes air mataku
Akan kucurahkan untuk mereka yang melukaiku
Mungkin suatu saat aku akan memakainya
Topeng merah jingga yang merona
Untuk menutupi kemaluanku
Atas noda di wajahku
36. LONCENG KEMENANGAN
Gemercik air hujan mengiringi detik yang melaju
Tepat di saat lonceng keretaku sedang bernyanyi
Beberapa waktu lagi aku akan kembali
Meninggalkan kota kelam hinanya sunyi
Tujuanku adalah surga
Istana penuh warna yang slalu mempesona
Di sanalah tempatku dipuja
Oleh jutaan bidadari dari nirwana
Tenang langkahku menaiki kereta
Menghapus jejak-jejakku yang tak bernyawa
Kota ini t’lah memberiku sejuta caci
Dan beberapa emas yang t’lah kucuri
Dalam setiap kesempatan
Kucoba melihat ke kanan dan ke kiri
Tak terlihat apa-apa
Hanya kegelapan dalam remang-remang
Karna cintaku t’lah pergi
37. PLEASE
Teduh jiwaku menyelimuti hati
Hati yang menangisi waktu yang berlalu
Di kala aku di tempat itu
Tepat pada hari ini aku bersaksi
Betapa langit merindukan bumi
Dengan pernyataan tak berarti
Biarlah aku jalani
Hari-hariku yang kian sunyi
Tanpa mereka di sisi
Tapi di suatu saat yang tak pasti
Aku berharap pada Ilahi
Agar tetap melindungiku
Menuju tempat itu
Dengan kemenangan hati
Please...
38. TIGA
Sepi menaungi hari-hariku kini
Tak ada teman sejati menemani
Hanya puing-puing rindu yang menanti
Tibanya hari penuh misteri
Begitu lambat waktu berjalan
Tengadahkan kepalaku ke langit
Aku yang tengah berjalan
Terus menahan rasa sakit
Aku tak tahu apa yang kuhadapi
Dan tak tahu harus apa lagi
Hanya menunggu waktu yang panjang
Mengitari malam dengan telanjang
Desas-desus kabar dari angin
Tak mampu menenangkan hati ini
Tiga...
Adalah angka sial bagiku
Dan aku mungkin mempercayainya
Lagi...
39. HUJAN
Gemercik air hujan yang tak kunjung tiba
Membuat suara adzan begitu lantang terdengar
Meski tak menutupi suara detak jam tanganku
Babak baru penantian panjang hidupku telah dimulai
Seiring sepi yang menemaniku dalam gelap
Pagi menjadi siang
Dan siang menjadi malam
Tak ada keangkuhan pada diriku kini
Mungkin karena ku t’lah rasakan
Kerasnya waktu di hari kemarin
Membuatku kini lebih bijak
Menapaki hari meski lambat berganti
Lagi-lagi aku tetap menunggu hujan
Karena dialah sumber kebahagiaan
Teman di kala panas menyelimuti sepi
40. SEBERKAS CAHAYA
Seberkas cahaya menerangi hatiku
Tentang kebahagiaan tanpa batas
Membuat lelaki sejati kembali berdiri
Menerobos gelap jalan yang sunyi
Dari hati untuk bunda
Dari jiwa untuk ayah
Aku dan ayu adalah ruhnya
Dan Dia pemilik kamu semua
Seolah tersadar dari lamunan panjang
Kucoba kembali ke jalan terang
Tak begitu bercahaya
Karna sedang kupinta
Biarlah kedewasaan memupus rasa rindu
Keinginan menghapus keputus asaan
Dan cahaya yang redup ini
Kupinta untuk bersinar terang
Menerangi gelap hatiku
41. TEMAN
Tarian tengah malam mengusik tidurku
Dan aku pun menghampirinya
Hendak ku hentikan waktu berdetak
Tapi aku terlambat
Betapa aku kini di tengah-tengah mereka
Mengikuti alur nyanyian setan
Setan gelap malam yang tak berbentuk
Membuat mataku tak bisa mengantuk
Tetes embun di pagi hari
Tak lagi dapat aku nikmati
Aku yang berjalan
Dalam kegelapan penuh lubang
Tolonglah aku Tuhan
Kembalikan aku pada dunia nyata
Tempat di mana aku berjalan
Menjemput harapan ayah bundaku
Aku tak ingin begini...
Teman
42. APALAH AKU
Aku semakin bingung dengan perasaanku
Tak karuan hatiku bagai air yang keruh
Mengingatmu bagai kehilangan ingatan
Tak kenal aku pada diriku sendiri
Pengaruhmu begitu besar bagiku
Bahkan mengalahkan sebatang penaku
Meruntuhkan puncak segalaku
Bagai letusan Kelud berapi
Menghancurkan aku dalam kepingan
Burung-burung pagi hari
Yang biasa bersiul membangunkan aku
Kini tak muncul lagi
Mungkin karena perasaannya sama denganku
Tak harus bicara
Tak harus mengeluh
Tak harus aku mencinta
Tak ingin aku terluka
Apalah aku???
Cintaku
43. SURAT CINTAKU
Sayang
Maafkan aku tak menepati janjiku
Cinta
Maafkan aku atas kebodohanku
Mungkin ini kali pertama aku ingkar padamu
Akan sesuatu yang aku janjikan waktu itu
Bukan maksudku tuk menyakitimu
Tapi hati ini telah meragu
Aku sadari sekali lagi
Betapa galaunya perasaan hatiku
Bercampur darah yang mendidih
Saat kau terus-menerus menghancurkan cintaku
Mungkin karna ku tak tahu
Seberapa besar rasa cintamu
Untuk kau berikan padaku
Meski ku tahu kau juga akan ragu
Maafkan aku tak datang hari ini...
44. CINTA YANG LAIN
Tuk kesekian kalinya
Aku menyadari betapa besar cintamu padanya
Aku t’lah membodohi perasaanku
Mempermainkannya dalam cinta yang ragu
Tepat di pelupuk mataku
Ia adalah permaisuri hatiku
Dengan segala kesalahan yang ia miliki
Untuk menjatuhkanku berkali-kali
Ketegangan antara aku dan dia bukanlah jalan
Tapi ketenangan dalam perasaanku
Mungkin dapat mengobati secara perlahan
Hati yang terlanjur mencinta
Bukan ku tak mau menyakitimu
Tapi itu juga akan melukaimu
Biarlah semua rasa mengalir begitu saja
Dalam lautan waktu yang terus berjalan
Aku yakin
Akan kutemukan cinta yang lain
45. HAPPY B’DAY
Desemberku t’lah tiba
Bulan di mana seharusnya aku bersamamu
Mengucapkan kata
S’lamat ulang tahun sayangku
Tapi entah di mana kini kau berada
Aku yang slalu menunggumu
Meskipun kehadiranmu slalu semu
Memudarkan raut wajahmu
Sulit bagiku kini
Untuk sekedar membayangkan wajahmu
Apa lagi bermimpi bersamamu
Adakah kaupun begitu?
Aku rasa kau lebih dari itu
Melupakanku sejauh bayanganku
Memang pantas kau begitu padaku
Mengingat aku dulu padamu
46. CINTA LAMAKU
Padamu yang dulu pernah mewarnai hidupku
Aku nyanyikan lagu rinduku untukmu
Dengan segala senyum di bibirku
Kucoba mengingat kenangan indah kita dulu
Wahai cinta lamaku
Bagaimana kabarmu kini?
Di mana kau berada?
Apakah kau masih mengenang kita?
Aku tak ingin berfikir kau t’lah tak bernyawa
Atau beranggapan kau t’lah mencinta lagi
Andaipun salah satu diantaranya benar
Aku harap kau tetap mengenang kita
Meski aku hanya masa lalumu
Aku tetap mau dirimu yang dulu
Dapat menerimaku di suatu waktu
Untuk mengukir lembaran baru
Akankah itu terjadi???
47. KEINGINANKU
Ingatanku kembali tertuju padamu
Pada matamu yang slalu memancarkan sejuta alasan untukku tersenyum
Mengenangmu yang dulu
Adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku
Tapi sekarang betapa hampa hatiku
Slalu mencoba mencarimu
Meski bayanganmu pun semakin semu
Entah di mana dirimu kini
Tahukah kau ku masih mengharapmu?
Keberadaanmu di depan mataku
Adalah sesuatu hal yang rela kutukar
Dengan kebahagiaan terindah sekalipun
Dalam hidupku
Meskipun ku tak tahu apakah perasaanmu sama dengan keinginanku
Dan aku slalu berharap itu tentunya
Betapa hancurnya hatiku
Bila kau mengabaikanku
Untuk matamu yang slalu kuingat
Dan kudamba...
48. ROMANTISME DI ATAS KERTAS
Debaran jantungku saat dekat denganmu memacu 1000 kali lebih cepat
Tapi itulah yang slalu kurindu hingga saat ini
Saat kau jauh dariku
Memang aku bukanlah lelaki yang mudah menungkapkan perasaanya pada wanita yang ia cintai
Itu aku maklumi
Karena ada sesuatu yang slalu memutus pita suaraku saat ku di dekatmu
Hanya kertas ini yang bisa membantu aku untuk mengungkapkan isi hatiku padamu
Tapi harapanku
Suatu saat aku ingin menyatakan rasa cintaku padamu
Di suatu tempat yang melebihi keindahan surga
Aku memang tidak romantis
Tapi setidaknya puisi ini mewakili perasaanku
49. PENGAKUANKU
Maafkanku karena terlalu puitis
Ampuni aku bila terlalu romantis
Puisi ini adalah pengakuanku
Puisi ini bercerita tentangmu
Puisi ini lebih dari ungkapan cintaku padamu
Tahukah kau apa yang kurasakan saat ku menatap matamu?
Tahukah kau apa yang kurasakan saat ku berada di dekatmu?
Kau takkan pernah tahu di saat ku menatap matamu ada rasa cinta yang ingin kuucap slalu
Kau takkan pernah tahu di saat ku ada di dekatmu kurasakan getaran yang menggebu dalam jantungku
Kau adalah keindahan nyata bidadari surga
Bukan berlebih,
Tapi ini adalah ungkapan dari seorang yang benar-benar mencintaimu dari hati
Tulus tanpa mengharap apapun
Aku memang puitis
Dan aku sangat romantis
Tapi maafkan aku cinta,
Aku tak bisa mengungkapkan rasa cintaku saat ku menatap matamu
Aku juga tak bisa mengungkapkan rasa sayangku saat ku di dekatmu
Hanya ini yang bisa kuungkapkan
Sebuah pengakuanku tentangmu
Pengakuanku kalau aku mencintaimu
Pengakuan yang hanya bisa kuungkap dalam puisi ini
Maafkan aku cintaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar